Selasa, 04 Desember 2012

ASURANSI UNIT LINKED DAN SYARIAH


Salam sejahtera semuanyaaa..yuk jalan-jalan dulu ke Blog Dyas. Kali ini Dyas bakal coba sharing tentang Asuransi Jiwa Unit Linked dan Asuransi Jiwa Syariah. Dalam blog ini, Dyas ambil informasi dari Modul Financial Planning Standards Board Indonesia J
Apa itu Polis Asuransi Jiwa Unit Linked? Jadi, Polis asuransi jiwa Unit Linked (investment linked) adalah polis asuransi jiwa individu yang memberikan manfaat proteksi asuransi jiwa dan juga kesempatan untuk berpartisipasi secara langsung dalam pengelolaan investasi yang setiap saat nilai polis bervariasi sesuai dengan nilai asset investasi tersebut.
Polis ini dimulai di Inggris tahun 1957 dan berkembang pesat diseluruh dunia, dan di Indonesia mulai aktif dipasarkan sejak 1988.
Adapun Karakteristrik Polis Unit Linked:
1.     Premi yang dibayarkan pemegang polis digunakan membeli unit dana bersangkutan
2.    Harga unit diumumkan secara berkala
3.    Metode I menggunakan harga unit tunggal (single price)
Formulanya: Dana Pemegang Polis= Jumlah Unit x Harga Unit
4.    Metode II menggunakan 2 harga (dual price) yaitu harga jual dan harga beli.
5.    Premi setiap polis unit linked dipecah menjadi berbagai komponen dan semua biaya dikategorikan
6.    Elemen proteksi dapat berbentuk proteksi jiwa, cacat, kecelakaan, atau kesehatan
7.    Nilai tunai ditentukan oleh kinerja investasi dari asset yang bersangkutan
8.    Pemegang polis umumnya dapat menambah dana kepolisnya sesuai dengan jumlah minimum yang ditentukan
Jenis polis Unit Linked, antara lain:
1.     Polis UL premi tunggal
-          Premi dibayarkan sekaligus
-          Focus pada investasi
2.    Polis UL premi berkala
-          Premi dibayar berkala dalam jangka waktu tetap
-          Fokus pada proteksi
Apa manfaat memiliki Polis Unit Linked?
1.     Potensi pertumbuhan hasil investasi yang tinggi
2.    Likuiditas
3.    Keahlian dan modal investasi
4.    Keuntungan pajak

Setelah kita mulai mengenal Polis Asuransi Unit Linked, yuk mengenal Asuransi Syariah!
Apa pengertian dari Asuransi Syariah?
“Usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah pihak melalui investasi dalam bentuk asset dan atau tabarru’ memberikan pola pengembalian unytuk menghadapi risiko tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah” (Fatwa DSN-MUI)
Asuransi Syariah mulai berkembang sejak tahun 1979 di Sudan, yang kemudian diikuti oleh negara Islam lainnya
Syariah terdiri dari akad Tabarru’ atau kebaikan (non profit oriented transaction) dan Tijarah atau investasi (profit oriented transaction).

Menurut Syariahwawang, adapun Ciri-ciri Asuransi Syariah antara lain adalah :
1.     Asuransi Syariah menggunakan akad tolong menolong (ta'awun) dan bukan akad jual beli (al-bay was syira)
2.    Dana yang terkumpul dari peserta asuransi akan tetap menjadi milik peserta asuransi bukan menjadi milik perusahaan asuransi karena perusahaan asuransi syariah hanyalah sebagai Mudharib (pengelola dana) dan bukan sebagai penentu investasi
3.    Pembayaran klaim peserta menggunakan dana kebajikan (tabarru) dan bukan dana milik perusahaan asuransi yang bersangkutan
4.     Pada Asuransi Syariah terdapat Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang berfungsi sebagai Dewan Pengawas Operasional Asuransi Syariah agar tidak menyimpang dari nilai-nilai syariah

Kontrak asuransi ini tidak dapat sah menurut Islam jika tidak bebas dari:
-          Gharar (ketidakpastian)
-          Maisir (judi)
-          Riba (bunga)
-          Haram
-          Bathil (kecurangan)
Apa manfaat dari Asuransi Jiwa Syariah itu sendiri? Asuransi ini dapat menjadi pilihan bagi pemeluk agama Islam yang menginginkan produk yang sesuai hokum Islam. Asuransi ini juga dapat menjadi pilihan bagi agama lain yang memandang konsep syariah adil bagi mereka. Jadi, prinsip syariah ini bersifat universal.  (Modul Financial Planning Standards Board Indonesia J)
Sekian dulu yaaa, semoga bermanfaat. See ya :*

Rabu, 21 November 2012

RISK MANAGEMENT


·         What is Risk Management?
People are exposed to risk in every aspect of their lives. Risk Management in practical terms can be defined as the process by which we identify risks and control theme so that we are able to achieve individual goals. And we can only attempt to keep risk within acceptable ranges of impact on our lives.

·         The Risk Management Process
The six steps of this process are:
1.       Develop Objectives, objectives determine the scope of the risk management process
2.      Establish Exposures, each area of household assets has its own risk, so..we can separate them into into financial and nonfinancial assets
3.      Identifiy Available Risk Management Tools, are avoid risk, reduce risk, reduce potential loss, retain risks, diversify, transfer risk, sharing risk, and other methods of handling risk
4.      Match Appropiate Risk Management Tools to Exposure
5.      Implementation, talking the action step
6.      Review, risk management exposures can change

·         Insurance! What it is?
Insurance is a method of transferring risk. Risk is shifted from the person exposed to it to the insurance company that assumes the risk for a fee. The process by which an insurance company agrees to assume the risk in return for a projected profit is called insurance underwriting.
Insurance companies have overhead costs to maintain and grow their businesses, pay out claims, and earn a profit. These costs are built into the price of insurance policies. As a practical matter, insurance companies have incomplete information, in other words, they may have less knowledge about future claims than applicant for an insurance policy. Search costs, these are costs that the person desiring to be insured undertakes to find out which policy is best. And insurance companies should pay attention to behavioral factors some academic evidence suggests that humans may not always act efficiently in risk management activities.
·         Types of Insurance Policies
The three major types of policies are: private personal, private property, and government insurance.
·         Analyzing an Insurance Company
An important factor in selecting among insurance policies is the quality of the company that offers the policy. The criteria to consider are: financial strength, good operating sense, service, price, other consideratrions.
·         Life Insurance
Life insurance is traditionally used to provide money that compensates for the death of a household wage earner.
Every life insurance police is made up of several parts, which determine the price you pay for the policy. They include mortality charge, investement return, and overhead expense.
Life insurance is taken out to cover a need, the death of an income earner. We can view the amount of insurance needed using three different approaches: income replacement, life insured needs, and partial replacement.
And last, There are 5 major types of life insurance : term, whole life, universal life, variable life, and variable universal life. (TEXTBOOK FINANCIAL PLANNING-L.J ALTFEST chapt.10)

Well, thank you've been reading my blog and learn together, sorry if there is a shortage. A wonderfull sharing J


Sabtu, 06 Oktober 2012

PRINSIP-PRINSIP INVESTASI


Long time no see :* yuk mari yang kece-kece ngintipin Blog sebentar yuk, belajar bareng sambil cari hiburan. Eheheh..

Dyas bakal coba share sekilas tentang PRINSIP-PRINSIP INVESTASI. Hayooo? Siapa yang pengen jadi FinancialPlanner/Investor? Harus paham betul tentang Investasi looh. Sebelum Dyas coba jelasin lebih dalam, btw..ada yg belum tau pengertian dr investasi itu sendiri? Yuupp.. Menurut Sunariyah (2003:4): “Investasi adalah penanaman modal untuk satu/lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.
Yaah..namanya hidup ya, pasti banyak risiko, begitu juga dengan investasi. Tipe2 Risiko Investasi dibagi menjadi dua.
Risiko Sistematik terdiri atas: Risiko Pasar, Risiko Suku Bunga, Risiko Daya Beli, Risiko Tarif Reinvestasi, dan Risiko Mata Uang.
Risiko Nonsistematik terdiri atas: Risiko Bisnis, Risiko Keuangan, Risiko Cidera Janji, dan Risiko Likuiditas.

Lalu, kita harus Menentukan Jenis Aset Investasi, yang Likuid atau memiliki daya jual yang tinggi. Perlu diketahui! Tidak semua asset yang likuid memiliki daya jual yang tinggi juga loooh.
Selanjutnya, ketahui Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Toleransi Risiko Investor diantaranya, tujuan spesifik, jangka waktu, pengetahuan tentang investasi, kepribadian, kondisi pasar dan keuangan terkini, faktor umur, dan pendapatan atas investasi.
Kemudian harus mengetahui Tipe dan Karakteristik dari Hasil Investasi. Setiap tipe investasi memiliki  karakteristik berbeda dan memberikan hasil yang juga berbeda. Hasil investasi dapat berupa peningkatan modal kekayaan, investor menitikberatkan pada periode waktu tertentu (jangka pendek, menengah, panjang). Pendapatan, investor memilih pendapatan berjalan, seperti deviden, bunga dan pembayaran sewa. Atau kombinasi keduanya, adapun investor yang menginginkan gabungan dari keduanya, seperti mendapatkan pertumbuhan modal sekaligus pendapatan.
Harus mengetahui Konsep Lokasi Asset dan Diversifikasi. Hal ini memiliki 2 metode, yaitu Strategi Alokasi Asset dimana metode ini fockus pada jangkauan objektivitas yang panjang untuk menentapkan perpaduan berbagai macam jenis asset. Dan Alokasi Asset Taktis, metode yang menggunakan perkiraan arah pergerakan pasar untuk mengubah komposisi asset dalam portofolio, dan harus memperhatikan jenis korelasi portofolio (korelasi positif&negatif) serta tingkat toleransi risiko yang ditanggung (rendah, menengah dan tinggi)
Kemudian memahami Metode Analisa Investasi, dengan 2 pendekatan yaitu Analisa Teknis, yang mengamati grafik atas perubahan harga, pergerakan index, volume transaksi, dsb, yang berdasarkan data historis. Sedangkan Analisa Fundamental, mengevaluasi tingkat suku bunga, produksi nasional bruto, inflasi, tingkat pengangguran, cadangan barang dipasar, kondisi ekonomi makro dan mikro, dsb. Dari fundamental  ada dua pendekatan yaitu analisa atas-bawah & analisa bawah-atas.
Terakhir yang harus dipahami adalah Nilai Intristik. Yaitu perkiraan nilai dasar satu sekuritas. Sebuah saham dikatakan penilaian rendah apabila nilai intristik dari saham tersebut lebih besar dari nilai atau harga pasar saham saat ini, kondisi ini memberikan prospek yang bagus untuk dibeli dan ditahan hingga harga pasar mendekati wajar. Apabila nilai intristik lebih lebih rendah, disebut kondisi penilaian berlebih, cenderung akan mengalami tekanan jual dimana pasar akan berusaha membawa harga yang ada sekarang untuk mendekati harga wajar dari saham itu. Jadi, dengan menghitung nilai intrinsik, maka kita dapat mengetahui harga wajar atas investasi tersebut. (Modul1-Fundamental of Financial Planning)
Okeee..Banyak yang harus dipahami ya sebelum menjadi seorang investor/ financialplanner. Ehehehe. Sekian dulu, semoga bermanfaat, dan sampai jumpa dihalaman Blogku selanjutnya. God Bless Us J

Senin, 26 Maret 2012

Proporsi E-commerce dalam Bisnis Modern

Long time no see :* gmana kabar nih?? Smoga pada baik smua dan tetep dalam lindunganNya ya..
Oke, kali ini untuk kesekian kalinya Dyas pengen share ilmu tentang E-Commerce nih, sama2 blajar yuuukk. Ada yg tau awal mula ada E-Commerce ga? Hmmmm selidik demi selidik, ternyata E-Comm ada mulai taun 1999 yg awalnya E-Comm dikemas dlm E-Vangelist. Ditaun 2000 baru deh ini E-Comm mulai meledak, tapi sayaanggg bangett.. banyak orang pesimis dan meragukan keberhasilan e-comm di masa depan hikzzz.  Skalipun melalui proses peremajaan teknik kerja, pembukaan ide dan rencana baru dalam suatu bisnis, namun e-comm tetap saja belum memberikan hasil yang memuaskan.  Nah loh? Gmana dong klo uda kaya gini? Tapi, uda diakui kok kalo strategi E-Comm akan sangat membantu dalam dunia perbisnisan. jadi gausa terlalu parno deh buat memulai bisnis dengan E-comm.

Dan perlu disadari bahwa teori dan praktek E-Comm memiliki perbedaan, dalam praktek B2C masyarakat kebanyakan masih menggunakan e-comm untuk kesenangan berbelanja saja. Pdhl, dalam teorinya..penggunaan teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.  Sedangkan dalam praktek B2B,  dalam bisnis cenderung bisa menerima untuk bertransaksi, negoisasi, membeli maupun menjual online.  Dalam teorinya.. E-Comm sangat membantu perusahaan dalam peningkatan efektifitas kegiatan, seluruh aspek kegiatan perusahaan dapat dilakukan dengan online. 

Kita semua juga pasti tau banget kan kalo e-comm ini bisa lebih praktis, hemat. Kok bs? Bisa dooooong, dengan e-comm, kita menghadap di satu computer, kita bisa melayani banyak consumer, hemat biaya tempat, waktu, pahe deh pokonyaaa. Cocok buat yang masih mahasiswa gini, kita bisa kuliah sambil jalan bisnis online kaaann, hemaattt.. :D adanya online gabakal nguras waktu kuliah kita kook. Kita bs online anytime, anywhere. Karena hematnya ini nih, nilai harga barang yang dijual lebih murah, skalipun kaya gitu..untungnya juga ga kalah kok sama yg jualan non online ;)
Dan buat para consumer bisnis online, gada yg perlu dikhawatirin juga koook. Para consumer pasti dikasi catalog dan pendeskripsian tentang barang2 yang dijual secara  online. Klo emang masih ragu juga bisa ditanyakan lebih detail kan? Heitssss, tp ga semua bisnis online bisa dipercaya loh, waspada itu perlu. Mending cari amannya aja deh, klo mau hunting, hunting d website2 yang terpercaya!

Adanya e-comm, tidak merubah perekonomian, hanya teknologinya saja yg berubah. Adanya teknologi yang semakin berkembang, diharapkan mampu mempermudah perusahan (pebisnis) dalam menjalankan bisnisnya.
Okee..brarti kita bisa ambil kesimpulan kalo sebenernya gaperlu ada ketakutan mendalam buat jalanin e-comm yah, 2012 gituuu, teknologi uda canggih banget gilak. ehehe..udahana dulu ya kali ini, next time yuk dilanjut lagi. Semoga bermanfaat, see yaaaaa :*

Selasa, 10 Januari 2012

JOB ANALISYS , JOB DESCRIPTION , JOB SPESIFICATION

Untuk dapat menyusun rencana kebutuhan SDM yang:
  • tepat
  • komprehensif
  • adaptif
  • prediktif
Diperlukan analisis pekerjaan/jabatan. Dapat dihindari adanya inefisiensi dalam bentuk produktifitas pegawai yang rendah, tingkat kemangkiran yang tinggi, konflik kepentingan yang berkepanjangan, dan lain sebagainya (bekerja pada bidang pekerjaan yg tdk disenangi menjadi penyebab usaha timbulnya tekanan kejiwaan/stress). +/- 1/3 waktu dari hidup manusia juga ada ditempat kerja.
  1. Analisis jabatan/pekerjaan adalah proses menghimpun,mengolah dan menjabarkan informasi setiap pekerjaan/jabatan yg ada dan perlu ada guna menjalankan tugas pokok dlm rangka mencapai tujuan organisasi.
  2. Analisis pekerjaan/jabatan adalah proses menghimpun dan mempelajari informasi mengenai setiap pekerjaan/jabatan yg berhubungan dengan pekerjaan secara operasional dan tanggung jawabnya berkenaan dgn tugas-tugas dan jenis pekerjaan yg berguna utk mewujudkan tujuan bisnis sebuah perusahaan (Hadari Nawawi,1997:104).
Konsep-konsep dasar :
  • Pekerjaan
  • Posisi
  • Tugas
  • Tanggung jawab
  • Kompetensi
  • Uraian pekerjaan
  • Standar kinerja
  • Spesifikasi pekerjaan
Proses Analisis Pekerjaan :
  • Perencanaan
    • apa sasaran analisis pekerjaan
    • bagaimana dukungan manajemen
  • Persiapan
    • identifikasi pekerjaan yg akan dianalisis
    • identifikasi metode yg digunakan
    • mengkaji dokumen yg diperlukan
    • mengkomunikasikan kepada karyawan
  • Pengumpulan,pengkajian, dan penyusunan data
  • Pengembangan uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan
    • pengkajian uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan dengan manajer dan karyawan
    • mengidentifikasi rekomendasi-rekomendasi
    • finalisasi
  • Pemutakhiran uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan
    • mengkaji ulang uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan
    • memutakhirkan up dan sp sesuai perkembangan organisasi
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data analisis jabatan :
  • Observasi
  • Wawancara
  • Catatan harian
  • Kuesioner

Job Description / Uraian Pekerjaan

H.Malayu S.P. Hasibuan : informasi tertulis yang manguraikan tugas dan tanggung jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan, dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi.
Robert L. Mathis & John H.Jackson : Identifikasi tugas dan tanggung jawab dari suatu pekerjaan.
B. Siswanto Sastrohadiwiryo : Rincian pekerjaan yang berisi informasi menyeluruh tentang tugas/kewajiban, tanggung jawab, dan kondisi-kondisi yang diperlukan apabila pekerjaan tersebut dikerjakan.
Uraian pekerjaan lebih menekankan tugas dan tanggung jawab karyawan sehingga lebih banyak berhubungan dengan pekerjaan daripada unsur manusianya/karyawan. Uraian pekerjaan merupakan pedoman, petunjuk, dan arah tindakan bagi karyawan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Dengan adanya uraian pekerjaan, karyawan diharapkan dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif dan efisien menuju profesionalisme dan produktivitas.
Tantangan bagi M. SDM untuk membuat uraian pekerjaan secara cermat dan tepat, karena ketidakcermatan dalam pembuatan uraian pekerjaan akan memberikan dampak yang merugikan perusahaan, khususnya timbul kemandekan (stagnasi) pekerjaan dan menghambat output produksi.
Menurut Dale Yoder, uraian pekerjaan itu dapat dipergunakan untuk :
  • Memberikan pedoman dlm pencarian calon pegawai dan penyaringan.
  • Memberikan dasar untuk program-program latihan.
  • Memberikan garis besar mengenai kesempatan kerja.
  • Mengadakan penyederhanaan kerja.
  • Penilaian jabatan dlm administrasi upah dan gaji.
  • Membantu memperbaiki semangat kerja pegawai.
  • Program-program keselamatan kerja, dll.

Job Specification / Spesifikasi Pekerjaan (Persyaratan Jabatan)

Job Specification / Spesifikasi Pekerjaan Terdiri atas:
  • Job requirements
  • Job qualifications
  • Minimun hiring requirements
Pengertian spesifikasi pekerjaan :
  • Robert L. Mathis & John H. Jackson : Menyebutkan pengetahuan,keterampilan,dan kemampuan individu yg diperlukan utk melakukan pekerjaan dengan memuaskan.
  • H. Malayu S.P. Hasibuan : Uraian persyaratan kualitas minimum orang yg bisa diterima agar dpt menjalankan satu jabatan dengan baik dan kompeten.
  • Edwin B. Flippo : Suatu pernyataan atau keterangan tentang syarat-syarat minimum manusia yg layak yg perlu utk melaksanakan suatu jabatan dengan sebaik-baiknya.
Spesifikasi pekerjaan memberikan uraian informasi mengenai hal-hal berikut:
  • Tingkat pendidikan pekerja
  • Jenis kelamin pekerja
  • Keadaan fisik pekerja
  • Pengetahuan dan kecakapan pekerja
  • Batas umur pekerja
  • Nikah atau belum
  • Minat pekerja
  • Emosi dan temperamen pekerja
  • Pengalaman pekerja
Contoh spesifikasi pekerjaan :
  1. Nama jabatan : Sales Customer Service
    Departemen : Pemasaran
    Lokasi : Kantor pusat, jakarta
    Pengawas : General Manager Marketing
    Kode jabatan : NA-101
    Tanggal : 16 November 2007
    Disetujui oleh : General Manajer Ir. Antonius Hasoloan
    Distributor : Rumondang Simanjuntak
  2. Faktor-faktor keahlian
    Pendidikan : Diperlukan lulusan Diploma 3 semua
    jurusan
    Pengalaman : Tidak diutamakan, karena akan diberikan training dan pelatihan-pelatihan lainnya
    Komunikasi : Keahlian dlm berbicara dan berkomunikasi sangat penting utk melakukan pekerjaan yang menangani konsumen
  3. Faktor-faktor Sumber Daya
    Tuntutan mental : Inisiatif, kreatif, supel, dan kecerdasan, merupakan hal wajib karena mereka harus berhadapan langsung dengan konsumen
  4. Kondisi kerja : Pekerjaan sebagian besar berada dan dilakukan didalam kantor
SPESIFIKASI PEKERJAAN BANYAK DIPERGUNAKAN SEBAGAI DASAR UNTUK PENCARIAN CALON PEGAWAI, PENEMPATAN, PEMINDAHAN, DAN KENAIKAN JABATAN.

PROSES REKRUTMEN YANG EFEKTIF

Halooo semuaa, uda lama nih ga ng-share. kali ini Dyas pengen ng-share ttg Rekrutmen. Yuk sama2 blajar :) 

Bagi sebuah perusahaan, pelaksanaan rekrutmen dan seleksi karyawan merupakan tugas yang sangat penting, krusial, dan membutuhkan tanggung jawab yang besar. Hal ini karena kualitas sumber daya manusia yang akan digunakan perusahaan sangat tergantung pada bagaimana prosedur rekrutmen dan seleksi dilaksanakan.
Nggak heran jika perusahaan-perusahaan berkualitas menetapkan prosedur rekrutmen yang cukup ketat. Mulai dari mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah orang dengan karakteristik tertentu seperti yang telah ditetapkan dalam perencanaan sumber daya manusia. Proses rekrutmen ini terdiri dari beberapa langkah atau tahapan yang cukup menentukan. Coba simak deh proses rekrutmen yang cukup efektif di bawah ini:
Identifikasi jabatan yang lowong dan jumlah tenaga yang diperlukan
Proses rekrutmen dimulai saat seorang karyawan dipindahkan atau dipromosikan ke posisi lain, mengajukan permintaan pengunduran diri, adanya PHK, atau karena pensiun yang direncanakan. Dengan melihat dinamika dari beberapa hal tersebut dan mencocokkannya dengan perencanaan sumber daya manusia yang sudah tersusun maka akan diketahui jabatan apa saja yang sedang lowong dan berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan tersebut.
Mencari informasi jabatan
Mencari informasi jabatan bisa dilakukan melalui analisa jabatan. Setelah itu akan diperoleh uraian jabatan (job description) dan spesifikasi jabatan (job spessification) sebagai landasan dalam membuat persyaratan jabatan. Persyaratan jabatan harus dibuat secara hati-hati dan sejelas mungkin agar dalam penerapannya tidak ditemui ketidakjelasan yang mengganggu proses selanjutnya.
Menentukan kandidat yang tepat
Alternatif untuk mencari kandidat ada dua yaitu dari dalam perusahaan dan dari luar perusahaan. Jika diambil dari dalam, apabila kebutuhan staf untuk masa yang akan datang telah direncanakan, maka perlu juga diketahui siapa kira-kira karyawan yang ada saat ini yang dapat dipindahkan atau dipromosikan. Jika kandidat harus dicari dari luar perusahaan maka perlu dipertimbangkan dengan cermat metode rekrutmen yang tepat untuk mendaptkan kandidat dari luar yang sesuai dengan kriteria perusahaan.
Memilih metode rekrutmen yang paling tepat untuk jabatan
Ada banyak metode rekrutmen yang dapat dipilih oleh perusahaan dalam melakukan rekrutmen seperti lewat iklan, employee referrals, walk-ins & write-ins, perusahaan pencari tenaga kerja, lembaga pendidikan, organisasi buruh, dan lain sebagainya. Perusahaan juga dapat memilih lebih dari satu metode, tergantung situasi dan kondisi yang cocok.
Memanggil kandidat
Perusahaan memanggil kandidat yang memenuhi persyaratan jabatan, mengumpulkan berkas-berkas lamaran mereka, dan meminta mereka mengisi formulir lamaran pekerjaan yang telah disediakan untuk selanjutnya diproses dalam tahap seleksi.
Menyaring dan menyeleksi kandidat
Hal terpenting untuk diperhatikan adalah bahwa masing-masing teknik seleksi mengukur karakeristik tertentu, sehingga akan memberi informasi yang berbeda-beda mengenai kandidat. Beberapa teknik seleksi yang sering digunakan adalah formulir lamaran, data biografi, referensi dan rekomendasi, wawancara, test kemampuan dan kepribadian, test fisik/fisiologis, test simulasi pekerjaan dan assessment center.
Penawaran kerja
Setelah ditentukan kandidat, selanjutnya perlu dipersiapkan penawaran kerja. Termasuk mempersiapkan perjanjian kerja, memperkenalkan peraturan dan kondisi kerja di perusahaan, dan memastikan kapan kandidat akan mulai bekerja. Hal terpenting dalam tahap ini adalah petugas rekrutmen harus menyiapkan kandidat cadangan untuk berjaga-jaga kalau kandidat pertama menolak tawaran kerja atau terjadi hal-hal tak terduga.
Memonitor
Saat kandidat sudah menjadi pegawai maka yang bersangkutan masih perlu dibantu agar dapat bekerja secara optimal dan bertahan untuk waktu yang lama. Pegawai yang bersangkutan harus dimonitor dan dinilai kinerjanya secara teratur, serta diberikan pelatihan dan pengembangan. Pada tahap ini petugas rekrutmen perlu mengkaji ulang cara-cara yang dipakai dalam merekrut dan menyeleksi pegawai, hal ini sangat penting demi mencegah masalah-masalah yang mungkin timbul setelah pegawai diterima bekerja.
Dengan melakukan proses rekrutmen yang efektif, semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan pegawai yang tepat bagi perusahaan. Hal ini berpengaruh langsung pada produktivitas dan kinerja finansial perusahaan. Nah jika Anda bertindak sebagai petugas rekrutmen, tetapkan proses yang lebih efektif. Langkah di atas bisa dijadikan rujukan.

eheheh..sekian yaaa....maav juga klo ada salah2nya :p muah.