Sabtu, 06 Oktober 2012

PRINSIP-PRINSIP INVESTASI


Long time no see :* yuk mari yang kece-kece ngintipin Blog sebentar yuk, belajar bareng sambil cari hiburan. Eheheh..

Dyas bakal coba share sekilas tentang PRINSIP-PRINSIP INVESTASI. Hayooo? Siapa yang pengen jadi FinancialPlanner/Investor? Harus paham betul tentang Investasi looh. Sebelum Dyas coba jelasin lebih dalam, btw..ada yg belum tau pengertian dr investasi itu sendiri? Yuupp.. Menurut Sunariyah (2003:4): “Investasi adalah penanaman modal untuk satu/lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.
Yaah..namanya hidup ya, pasti banyak risiko, begitu juga dengan investasi. Tipe2 Risiko Investasi dibagi menjadi dua.
Risiko Sistematik terdiri atas: Risiko Pasar, Risiko Suku Bunga, Risiko Daya Beli, Risiko Tarif Reinvestasi, dan Risiko Mata Uang.
Risiko Nonsistematik terdiri atas: Risiko Bisnis, Risiko Keuangan, Risiko Cidera Janji, dan Risiko Likuiditas.

Lalu, kita harus Menentukan Jenis Aset Investasi, yang Likuid atau memiliki daya jual yang tinggi. Perlu diketahui! Tidak semua asset yang likuid memiliki daya jual yang tinggi juga loooh.
Selanjutnya, ketahui Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Toleransi Risiko Investor diantaranya, tujuan spesifik, jangka waktu, pengetahuan tentang investasi, kepribadian, kondisi pasar dan keuangan terkini, faktor umur, dan pendapatan atas investasi.
Kemudian harus mengetahui Tipe dan Karakteristik dari Hasil Investasi. Setiap tipe investasi memiliki  karakteristik berbeda dan memberikan hasil yang juga berbeda. Hasil investasi dapat berupa peningkatan modal kekayaan, investor menitikberatkan pada periode waktu tertentu (jangka pendek, menengah, panjang). Pendapatan, investor memilih pendapatan berjalan, seperti deviden, bunga dan pembayaran sewa. Atau kombinasi keduanya, adapun investor yang menginginkan gabungan dari keduanya, seperti mendapatkan pertumbuhan modal sekaligus pendapatan.
Harus mengetahui Konsep Lokasi Asset dan Diversifikasi. Hal ini memiliki 2 metode, yaitu Strategi Alokasi Asset dimana metode ini fockus pada jangkauan objektivitas yang panjang untuk menentapkan perpaduan berbagai macam jenis asset. Dan Alokasi Asset Taktis, metode yang menggunakan perkiraan arah pergerakan pasar untuk mengubah komposisi asset dalam portofolio, dan harus memperhatikan jenis korelasi portofolio (korelasi positif&negatif) serta tingkat toleransi risiko yang ditanggung (rendah, menengah dan tinggi)
Kemudian memahami Metode Analisa Investasi, dengan 2 pendekatan yaitu Analisa Teknis, yang mengamati grafik atas perubahan harga, pergerakan index, volume transaksi, dsb, yang berdasarkan data historis. Sedangkan Analisa Fundamental, mengevaluasi tingkat suku bunga, produksi nasional bruto, inflasi, tingkat pengangguran, cadangan barang dipasar, kondisi ekonomi makro dan mikro, dsb. Dari fundamental  ada dua pendekatan yaitu analisa atas-bawah & analisa bawah-atas.
Terakhir yang harus dipahami adalah Nilai Intristik. Yaitu perkiraan nilai dasar satu sekuritas. Sebuah saham dikatakan penilaian rendah apabila nilai intristik dari saham tersebut lebih besar dari nilai atau harga pasar saham saat ini, kondisi ini memberikan prospek yang bagus untuk dibeli dan ditahan hingga harga pasar mendekati wajar. Apabila nilai intristik lebih lebih rendah, disebut kondisi penilaian berlebih, cenderung akan mengalami tekanan jual dimana pasar akan berusaha membawa harga yang ada sekarang untuk mendekati harga wajar dari saham itu. Jadi, dengan menghitung nilai intrinsik, maka kita dapat mengetahui harga wajar atas investasi tersebut. (Modul1-Fundamental of Financial Planning)
Okeee..Banyak yang harus dipahami ya sebelum menjadi seorang investor/ financialplanner. Ehehehe. Sekian dulu, semoga bermanfaat, dan sampai jumpa dihalaman Blogku selanjutnya. God Bless Us J